Archive | November 2012

Ukhty, Raih Jemariku Kuraih Jemarimu


Makassar,13 November 2012, pukul 18.16

Bismillah

               Ukhty, Engkau yang dulu kukenal begitu indah kupandang, wajahmu berseri dan bersinar, berbalut indah busana wanita muslimah, pantulan cahaya tersirat dari wajahmu, seakan menyilaukan mata ini saat memandangmu, sungguh ukhty, saat itu ada rasa cemburu dalam hatiku, mengapa aku tidak sepertimu, terlihat indah dan begitu menawan engkau menggunakan busana muslimah, sapaanmu yang ramah tak pernah lupa menyapaku saat berjumpa, senyumanmu yang tersirat saat berpapasan denganmu, sungguh indah tersirat dibenakku, nasehat yang pernah engkau ucapkan padaku baik lisan maupun tidak, yang kita gunakan untuk saling menjaga keistqomahan jiwa ini agar terus mampu menjaga ad-dien yang melekat pada diri kita, mendekatkan diri kita hanya kepada Allah SWT dan Rasul_Nya, mematuhi perintah_Nya yang tersirat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, memperindah agama_Nya dengan sikap dan amalan yang kita lakukan.

Baca lebih lanjut

PIKIRAN TAK FOKUS


Makassar, 15 September 2012 pukul 18.37

Ke rumah teman adik untuk print out laporan mingguan dan absensi kehadiran, tapi laptop teman adik tak ditempat, lagi dipinjamkan ke orang lain, tidak jadi deh print outnya, mahu kemana lagi yach….. arah tak tentu, ku kirim pesan singkat ke teman-teman lain tapi tak ada yang bisa membantu, akhirnya ku melangkah ke sebuah toko buku Baca lebih lanjut

SAYUR TUMIS BUAT BAPAK


Masak buat Bapak adalah hal yang sulit untuk dilakukan, Bapak kadang menyakitkan hati kala ia tak menyukai masakan yang disajikan, jika hidangan tersebut berlebihan garam menurut dia jangan harap Bapak akan memakannya atau menghabiskan hidangan tersebut, Kami kadang bingung jika tiba waktunya untuk memasak, entah menu apa  yang baik dihidangkan buat Bapak, menu yang selalu sama di setiap jam makan dia tak suka, makanan yang tak hangat, juga tak ia sukai, jadi kami harus betul-betul memperhatikan jam makan dan jam masak untuk hidangan Bapak, agar masakan tak dingin saat dihidangkan, jika Bapak sudah lapar dan menu makanan belum juga masak, waaahhh… raut wajahnya sudah tak sedap dipandang, kami sudah tidak berani untuk berkata atau menatap mata Bapak. Jika hal tersebut terjadi, kadang ia berkata “kalian sudah tidak memperhatikan saya lagi” sungguh ungkapan Bapak tersebut membuat hati kami menangis dan sedih, mungkin begini sensitiflah hati orangtua jika sudah menginjak usia lanjut ditambah lagi keadaannya yang sakit. Bapak, Kami sayang engkau. Baca lebih lanjut

BAGAI BIDADARI


Makassar, 20 Oktober 2012, pukul 13.09-13.52

Menjadi seorang pendampingan atau sarjana muda pendamping petani di kampung halamanku adalah suatu pengalaman yang baru, hal inilah yang pernah kudambakan dimana aku dapat membantu dan memberi pengetahuan kepada mereka tentang tata cara bertani yang baik, cara mengelola lahan serta cara menghitung modal yang digunakan, memberikan pencerahan tentang pentingnya berilmu dalam menjalani hidup ini, bersabar dikala dunia sedang menghimpit.  terjun langsung di lapangan dan berjumpa dengan berbagai macam tipe dan kebiasaan petani dalam bertani, merupakan suatu tantangan tersendiri dalam menjalani pekerjaan ini. Baca lebih lanjut